.
Wabup Sleman, Danang Maharsa (tengah). (PM-ist)
Patmamedia.com (SLEMAN) — Wakil Bupati Sleman sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman, Danang Maharsa, menegaskan komitmen Pemkab Sleman dalam mempercepat penurunan angka stunting melalui sinergi berbagai pihak.
Hal itu disampaikannya dalam Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat DIY Tahun 2025 yang digelar di Loman Park Hotel, Depok, Sleman, Rabu (29/10).
Acara yang diselenggarakan oleh BKKBN DIY tersebut dibuka secara simbolis oleh Aria Nugrahadi, S.T., M.Eng., Asisten Sekda DIY Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, dan dihadiri Ketua TPPS kabupaten/kota se-DIY, OPD terkait, TP PKK, serta sejumlah pemangku kepentingan lintas sektor.
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Mohamad Iqbal Apriansyah menjelaskan, forum ini menjadi ajang memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan guna mencapai target penurunan stunting nasional sebesar 18% pada tahun 2025.
“Kolaborasi semua pihak melibatkan pemerintah dan unsur-unsur lain seperti akademisi, masyarakat, dan lini usaha yang menunjukkan hasil positif di tahun 2025,” ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di DIY tercatat 17,4%, turun 0,6% dari tahun sebelumnya. Penurunan ini, kata Iqbal, harus terus dijaga melalui sinergi unsur pentahelix, pemerintah, swasta, perguruan tinggi, media massa, dan masyarakat.
“Harapan dengan upaya pertemuan hari ini bisa memunculkan kembali strategi, inovasi dan sinergitas kita yang terdiri dari unsur 5 pentahelix, untuk percepatan penurunan stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Danang Maharsa menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Sleman telah meluncurkan sejumlah inovasi berbasis kolaborasi masyarakat untuk mencegah stunting. Salah satunya adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) yang diluncurkan di Kalurahan Harjobinangun pada Oktober 2025.
“Program ini mengajak masyarakat bergotong royong dengan menjadi orang tua asuh yang memberikan nutrisi tambahan kepada keluarga berisiko stunting,” jelas Danang.
Selain itu, Pemkab Sleman juga meluncurkan KENCENG (Kerja Sama Masyarakat untuk Pencegahan Stunting) di Kapanewon Turi pada September lalu.
Inovasi ini, lanjut Danang, memperkuat koordinasi lintas sektor dan meningkatkan kualitas intervensi gizi di tingkat akar rumput.
“Pemkab Sleman berkomitmen untuk terus mengupayakan percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi berbagai pihak. Inovasi seperti GENTING dan KENCENG menjadi bukti nyata gotong royong dalam menjaga generasi Sleman yang sehat dan kuat,” pungkasnya.(atm)*