.
Peta arah serangan Rusia. (PM-Skynews)
Moskow (PM) – Meski dihujani berbagai sanksi dari dunia internasional, Rusia tetap akan melanjutkan hasratnya untuk menaklukkan Ukraina. Targetnya, Rabu (2/3/2022), Ukraina akan diluluhlantakkan dan otomatis kembali ke dalam pangkuan Rusia.
Sinyalemen tersebut dikemukakan oleh mantan Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei Fedorov. Kepada Al Jazeera, Minggu (27/2/2022), Fedorov mengatakan operasi militer secara besar-besaran untuk meraih kemenangan atas Ukraina, pada Rabu (2/3/2022). Apalagi, kata dia, Rusia sudah berhasil menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina.
Namun, ditambahkannya, hal itu bisa saja tidak akan terjadi, jika rencana perundingan antara Rusia dan Ukraina jadi dilaksanakan. Seperti yang ramai diberitakan, delegasi Rusia dan Ukraina akan melakukan perundingan di perbatasan Belarusia dan Ukraina, Senin (28/2/2022).
“Harus dilakukan perundingan tetapi dengan tanpa prasyarat. Saya tahu, posisi teman-teman di Kiev dan para pemimpin Ukraina. Mereka siap untuk duduk dan berbicara, tapi tanpa prasyarat,” tandas Fedorov.
Fedorov juga mengatakan, semangat juang rakyat Ukraina dan sanksi dari Negara-negara barat lebih kuat dibandingkan dengan apa yang diperkirakan Rusia sebelum menyerang Ukraina.
Terkait sanksi kepada Rusia, dia mengungkapkan, Rusia adalah negara besar. Rusia menyuplai gas dan minyak. Realitasnya, sanksi-sanksi itu justru semakint memperkeruh suasana.
Sementara itu, meski dua hari terakhir dibombardir Rusia dari berbagai penjuru, kota Kharkiv, kota terbesar kedua setelah Kiev, sepenuhnya masih dikuasai Ukraina. Begitu pula Kiev, Ibu kota Ukraina. ***