.
Pengrawit menabuh instrumen gamelan. (PM-ist)
Patmamedia.com (SLEMAN) – Warga yang mengurus perpanjangan SIM A dan C di Kalurahan Condongcatur, Sleman, kini mendapatkan pengalaman berbeda. Setiap Kamis Pon, mereka tidak hanya menerima layanan administrasi, tetapi juga disuguhkan alunan gamelan perunggu yang dimainkan kelompok pengrawit "Ngesti Laras" di Pendopo Kromoredhan Condongcatur.
Seperti yang terlihat hari ini, Kamis Pon (16/2/2025), alunan musik gamelan perunggu mengiringi masyarakat yang datang untuk mengurus perpanjangan SIM. Menurut keterangan Humas Condongcatur, Wasana, S.H., layanan perpanjangan SIM ini merupakan kerja sama dengan Ditlantas Polda DIY yang dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis.
“Setiap bertepatan dengan Kamis Pon, gamelan perunggu dibunyikan para pengrawit 'Ngesti Laras'. Jadi masyarakat yang sedang mengurus SIM atau layanan umum lainnya dapat menikmati suasana khas budaya Jawa di kantor kalurahan,” jelas Wasana.
Selain itu, tradisi mengenakan pakaian adat Jawa Jangkep juga diterapkan setiap Kamis Pon. Kebijakan ini berlaku untuk pelajar, ASN, dan pamong kalurahan di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tujuannya adalah untuk memperkuat penghayatan nilai-nilai luhur budaya serta membangun etos kerja positif di masyarakat DIY.
Tradisi ini juga menjadi penanda sejarah berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman sebagai cikal bakal pemerintahan DIY. Seperti diketahui, keistimewaan DIY telah diakui sebagai warisan budaya bangsa melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Masyarakat yang hadir mengapresiasi suasana unik tersebut. Mereka merasa bahwa layanan yang diselingi budaya tradisional dapat memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal sekaligus memberikan pengalaman yang lebih berkesan selama mengurus administrasi di kalurahan. (atm)
