Platinum

Ehipassiko Bedah 3 Buku Cerita Relief Candi Borobudur dan Prambanan

Wijatma T S
16 October 2022
.
Ehipassiko Bedah 3 Buku Cerita Relief Candi Borobudur dan Prambanan

Handaka Vijjananda memaparkan isi buku di hadapan peserta lokakarya di The Manohara Hotel Yogyakarta. (PM - Wijatma TS)

Sleman (PM) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, bekerja sama dengan Ehipassiko Foundation adakan Loka karya Cerita Relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan di The Manohara Hotel Yogyakarta, Minggu (16/10/2022). Di acara ini sekaligus peluncuran dan membedah 3 buku berisi tentang cerita relief candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Lokakarya ini menghadirkan penulis buku cerita 38 relief Borobudur, sekaligus pendiri Ehipassiko Foundation serta Ikon Prestasi Pancasila, Handaka Vijjananda. Kegiatan ini diikuti pramuwisata, pelukis, pemahat, dan budayawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Lokakarya dimeriahkan dengan peragaan Wayang Jataka tentang Romansa Manohara oleh Bambang Eka Prasetya.

Handaka memaparkan tiga buku, pertama yaitu Legacy of Love, atau warisan cinta Cerita Relief Candi Borobudur yang merupakan karya anumerta/posthumous, ditulis oleh Yin Natadhita (1984-2020). "Sejumlah 38 cerita bertema cinta kasih di relief Candi Borobudur, ditulis berdasarkan kitab Tripitaka, berhiaskan lukisan dan foto spektakuler, serta dilengkapi infografik ikonografi candi, pratima dan mudra Buddha, mandala, stupa, lokapala. Buku ini sangat anggun untuk cendera mata budaya kebajikan. Untuk itu, seluruh peserta lokakarya akan mendapatkan buku ini,” kata Handaka. 

Buku ke dua adalah Avatara atau Titisan Dewata, Cerita Relief Candi Prambanan, ditulis oleh Anandajoti Bhikkhu, seorang Bhikkhu Inggris tentang dua cerita paling tersohor dalam tradisi Hindu adalah kehidupan Rama dan Krishna, yang masing-masing adalah titisan dari Dewa Wisnu yang  ke-7 dalam kisah Ramayana dan avatara ke-8 dalam kisah Krishnayana. 

"Cerita-cerita ini dituturkan ulang di Jawa Kuno, dan digambarkan di candi utama kawasan Hindu terbesar di Jawa di dataran Prambanan. Buku ini memuat rangkaian lengkap foto reliefnya, bersama dengan penjelasan ringkas satu per satu, serta pendahuluan dan ringkasan ceritanya," kata Handaka yang juga editor buku ini.

Buku ke tiga yakni Romansa Manohara cerita mengenai Pangeran Sudhana dari bangsa manusia dengan Kinnari Manohara dalam mitologi budhis dari bangsa manusia setengah burung atau burung setengah manusia yang hidup di Sangrila atau Negeri di atas awan. Mereka adalah spesies makhluk surgawi yang dibawah dewa-dewi setara dengan pemusik surgawi. “Mereka ini sepasang makhluk surgawi yang cantik baik budi. Keistimewaan mereka adalah seperti Mimi lan Mintuno di khasanah Jawa,” jelas Handaka.

Handaka mengharapkan dengan tiga buku yang dilaunching ini setiap orang dapat meningkatkan kebajikan, kasih sayang, kesabaran, solidaritas dalam berusaha melayani semua makhluk, tanpa pembeda tanpa pamrih. "Cinta kasih tanpa pilih kasih. Sampai akhirnya menjadi yang terbaik, yang sempurna paling baik, dari diri kita sendiri. Kita bisa semakin baik dalam melayani," ujar Handaka.

Diharapkan orang dapat melayani, memberi manfaat bagi semua makhluk, yang membutuhkan bantuan. "Minimal kalau ke dalam diri kita, jika keluar membantu, harus maksimalis. Kira-kira nilai cerita kedua candi pusaka abadi nan jaya itu," ujarnya.

Buku Legacy of Love sudah dicetak 4000 buku, sedang Avatara 2000 buku dan dibagikan ke kalangan Taman Wisata Candi dan Balai Konservasi sekitar 600 buku. Di acara lokakarya kali ini sudah dibagikan 300 set masing-masing 3 buku. ***

Griting

Baca Juga