.
Wamendes PDT, Ahmad Riza Patria, menandatangani prasasti sebelum melakukan peletakan batu pertama pembangunan dapur SPPG di kawasan Puri Mataram. (PM-Jatmo)
Patmamedia.com (SLEMAN) – Forum BUMKal dan Asosiasi BUMKalma DIY resmi memulai pembangunan dapur Sentra Pangan dan Pengolahan Gizi (SPPG) guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pembangunan ini diawali dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria, di kawasan Puri Mataram, Jumat (28/2/2025).
Dalam sambutannya, Ahmad Riza Patria menegaskan akses terhadap pangan bergizi bagi masyarakat desa merupakan pilar utama pembangunan desa. Oleh karena itu, Kemendes PDT menginisiasi revitalisasi BUMDes agar lebih optimal dalam mendukung program MBG.
"Program ini menempatkan BUMDes sebagai pengelola lumbung pangan desa, pemasok bahan baku pangan, serta mitra dalam pengelolaan SPPG. Sejak Oktober 2024, Kemendes telah melaksanakan coaching clinic pendaftaran BUMDes ke dalam katalog elektronik versi 6.0 agar mereka dapat menjadi pemasok bahan baku program MBG," ujar Riza.
Hingga pertengahan Februari 2025, sebanyak 501 BUMDes telah on boarding dan siap mendukung program MBG. Bahkan, hingga akhir bulan ini, sudah terdapat 43 BUMDes dan BUMDesma yang menjadi pemasok aktif.
Menurut Riza, program ini merupakan hasil koordinasi lintas sektor antara Kemendes PDT, Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
"Melalui kebijakan alokasi minimal 20 persen Dana Desa untuk ketahanan pangan, diharapkan BUMDes semakin berdaya dalam meningkatkan produksi pangan lokal. Keberadaan SPPG yang dikelola oleh BUMDes tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat desa," jelasnya.
Riza juga mengajak pemerintah daerah, akademisi, dan sektor swasta untuk bersinergi dalam mendukung MBG. Selain memperbaiki gizi anak sekolah, program ini juga menjadi katalisator pengembangan ekonomi desa.
"Kami minta semua BUMDes dan BUMDesma di Indonesia mengadakan dapur SPPG. DIY memulai gebrakan pertama dengan 23 titik, semoga daerah lain segera menyusul," tambahnya.
Sementara itu ketua Forum BUMDes DIY, Agus Choliq, menyampaikan dapur SPPG akan menyalurkan makanan bergizi bagi anak sekolah dan ibu hamil di sekitar lokasi dapur. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemendes dan BGN selama tiga bulan terakhir untuk ikut berperan dalam program ini.
Agus mengungkapkan biaya pembangunan satu unit dapur SPPG mencapai Rp 2,5 miliar, termasuk penyediaan peralatan. Khusus untuk dapur di Tridadi, ditargetkan dapat mulai beroperasi pada April 2025 dan melayani sekitar 3.500 penerima manfaat.
"Sambil menunggu pembangunan SPPG selesai, BUMDes bisa menyusun rencana menu dan mempersiapkan kebutuhan bahan baku," ujarnya.
Pada tahap awal, pembangunan di 23 lokasi tersebar di Kabupaten Sleman, Gunungkidul, dan Kulonprogo.
Di Kabupaten Sleman, dapur SPPG dibangun di Tridadi, Trimulyo, Banyurejo, Margorejo, Sidoagung, Nogotirto, Sendangrejo, Margomulyo, Sambilegi, Sambirejo, Tirtoadi, Bokoharjo, Jogotirto, Krodan Maguwoharjo, Tegaltirto, Turgo Gede Harjobinangun, Krapyak Wedomartani, Banjeng Maguwoharjo, dan Dayakan Purwomartani.
Di Kabupaten Gunungkidul, berada di Planjan, Bleberan, dan Hargomulyo. Sedangkan di Kabupaten Kulonprogo, dapur SPPG dibangun di Pandowan Galur.