.
Tanaman koro pedang yang mulai dikembangkan di Kulonprogo. (PM-Istimewa)
Kulonprogo (PM) – Tanaman koro pedang terus diupayakan dapat berkembang untuk mengimbangi permintaan bahan baku pembuatan tempe yang kian hari terus bertambah. Salah satu potensi komoditas kacang-kacangan di wilayah Kulonprogo ini masih dipandang sebelah mata.
Kalangan petani menyebut tanaman koro pedang karena pada saat tanaman berbuah, bentuknya mirip pedang dengan panjang bisa mencapai sekitar 20 cm. Ketika masih berumur muda, pada bagian kulit buah berwarna hijau.
Setelah buah berumur tua berubah menjadi buah masih muda berwarna hijau. Setelah berumur tua pada bagian kulit berubah warna menjadi coklat dan biji berwarna putih.
“Koro pedang tidak hanya untuk bahan baku pembuatan tempe saja. Ketika buah masih berumur muda, bisa dimasak menjadi bahan sayuran. Adapun cara memasaknya hampir sama dengan memasak bahan sayuran buncis,” tutur Tri Hidayatun, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo.
Hal itu disampaikan ketika dikonfirmasi terkait pengembangkan terhadap potensi komoditas tanaman lokal yang ada di Kulonprogo di ruang kerjanya, Kamis (8/9). Ada potensi tanaman koro pedang dan tanaman koro bengkuk lokal sedang menjadi perhatian untuk dikembangkan di Kulonprogo.
Menurutnya, pertama kali mengetahui potensi tanaman koro pedang dibudidayakan oleh salah seorang petani di wilayah Bugel, Kapanewon Panjatan. Biji koro pedang banyak dibutuhkan menjadi bahan baku pembuatan tempe.
Mengetahui ada potensi komoditas tanaman lokal tersebut, katanya DPP Kulonprogo mengembangkan tanaman koro pedang di lahan seluas 4 hektare (ha) di wilayah Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih.
“Sampai sekarang ada tiga kelompok tani yang menanam koro pedang. Setelah panen sebagian bijinya untuk dikembangkan menjadi benih untuk ditanam lagi,” jelasnya.
Tri Hidayatun mengungkapkan DPP bersama Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta telah mendaftarkan koro pedang sebagai varietas lokal Kulonprogo menjadi varietas unggul nasional ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian.
“Untuk perlindungan tanaman koro pedang sudah didaftarkan ke PPVTPP Kementerian Pertanian sejak tahun 2018. Harapan varietas lokal ini masuk varietas unggul nasional untuk dikembangkan lagi,” jelasnya.***