.
Klaten (PM) -- Sebuah batu Yoni selama puluhan tahun berada di pekarangan warga Dusun Sogaten, Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah. Yoni tersebut memiliki tampilan unik karena berornamen kepala naga.Yoni ini terbuat dari batu andesit dengan bentuk kubus.
Ukuran Yoni tersebut sekitar 1 x 1 meter dengan tinggi juga sekitar satu meter. Tampak lubang tempat lingga atau arca sudah mulai rusak. Pahatan berupa takik-takik pada Yoni tersebut tampak rapi di sekelilingnya. Di bawah cerat (tempat keluarnya air) terdapat ukiran kepala ular naga.
Hiasan kepala naga itu memperlihatkan bentuk kepala ular sampai leher. Pahatan dua taring, mata, lekuk sisik dan kalung di leher naga tersebut masih tampak jelas.
Pahatan batu berbentuk kepala ular itu juga dihiasi semacam tudung di kanan kiri seperti ular kobra. Selain kepala naga itu tidak ditemukan ornamen lainnya, kecuali tulisan angka register cagar budaya.
Mugo Laksono (66), pemilik pekarangan menceritakan, saat dikonfirmasi (09/01/2022) batu Yoni tersebut hanya satu buah. Menurutnya, tidak ada yang tahu pasti kapan batu Yoni itu ditemukan.
"Yang jelas ditemukan saat jaman kakek saya, Mbah Iman. Awalnya kakek bersama saudaranya menggali Pohon Uwi jongkang (sejenis umbi untuk dimakan)," ucap Mugo.
Menurut Mugo, sebelum didata pada tahun 1970, batu Yoni itu sempat akan dibawa ke Candi Borobudur, tetapi tidak jadi karena jelas ada perbedaan zaman.
"Tidak jadi dibawa ke Borobudur karena Yoni ini zaman Hindu, kalau Borobudur itu kan candi Budha. Setelah itu mau dibeli sama orang Kartasura sampai tiga kali, tapi saya tidak boleh." tuturnya
Mugo tidak akan menjual ataupun menukar dengan apa saja Yoni itu. Mugo mengatakan bahwa leluhurnya meminta agar batu itu dirawatnya.
"Ibu saya berpesan, agar Yoni ini jangan diberikan kepada siapapun atau ditukar dengan apapun.Tetapi kalau mau diminta sama yang berhak yaitu negara, ya silahkan."pungkasnya.***