.
Politisi muda partai Demokrat Jogja, Ahmad Mufaris. (PM-Muh Arifin)
Yogyakarta (PM) - Politisi Partai Demokrat Yogyakarta Ahmad Mufaris menilai kepercayaan masyarakat kepada Partai Demokrat kian meningkat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal ini dibuktikan hasil survei Litbang Kompas pada 26 Mei-24 Juni 2022. Hasil survei itu menunjukkan, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra menjadi tiga partai dengan elektabilitas tertinggi di kalangan generasi muda.
"Hasil survei Litbang Kompas itu bisa menjadi satu indikator, bahwa kepercayaan kepada Partai Demokrat kian meningkat tak terbendung," kata Ahmad Mufaris, Kamis (23/6).
Anggota DPRD Kota Yogyakarta itu melihat hasil kajian tersebut sebagai gambaran bahwa pada generasi Z (kelahiran 1997-2012, usia 10-25 tahun), PDI-P memiliki elektabilitas sebesar 20,4 persen, diikuti oleh Demokrat (15 persen), dan Gerindra (12,9 persen).
Dibandingkan survei sebelumnya, angka keterpilihan PDI-P dan Demokrat menguat sedangkan Gerindra menurun. Hal ini membuat Demokrat menggeser Gerindra di peringkat dua.
Bagi kalangan muda, demikian Munafis, mereka tidak butuh pemimpin dari golongan tua dengan segudang pengalaman jika dia tidak memiliki pikiran terbuka terhadap aspirasi mreka. Kalangan muda butuh pemimpin yang dekat dengan mereka, yang bisa melihat apa yang mereka butuhkan, dan bisa memberikan wadah bagi mereka untuk berkembang.
"Tentu saja hal itu dapat kita lihat dari hal sederhana, yaitu pemimpin yang generasinya tidak jauh dari generasi kita. Contoh yang paling dekat dan memang sedang hits akhir — akhir ini adalah AHY," kata Mufaris.
Adapun dari Survei Litbang Kompas itu, di kalangan pemilih generasi Y (kelahiran 1981-1996, usia 26-41 tahun), PDI-P dipilih oleh 28,4 persen responden, diikuti Demokrat (16,6 persen), dan Gerindra (16 persen).
Elektabilitas masing-masing partai menguat di kalangan pemilih itu dibanding survei sebelumnya, yakni PDI-P naik 8 persen, Gerindra (5,6 persen), dan Demokrat (1,6 persen). Adapun survei ini diikuti oleh 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Dengan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.***g
